Pendekatan
Strukturalisme
Rene
wellek & Austin warren
Oleh :
Nurfadillah Yani
F11112004
JURUSAN SASTRA INDONESIA
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji
syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
pendekatan strukturalisme dari Rene Wellek dan Austin Warren.
Alhamdulillah,
selama penyusunan makalah ini, penulis tidak begitu merasakan kesulitan
khususnya untuk mencari referensi dari makalah ini sangat mudah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran maupun kritik dari semua pihak agar ke
depannya dapat menghasilkan karya-karya
yang jauh lebih baik.
Akhir
kata, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Makassar, Desember 2012
Penulis
PEMBAHASAN
v Studi Sastra dengan Pendekatan
Ekstrinsik
Yang
paling banyak dibahas dalam studi sastra adalah latar (setting), lingkungan
(environment) dan hal-hal yang bersifat eksternal. Metode ekstrinsik ini tidak
terbatas pada studi tentang sastra lama. Tetapi juga dapat di terapkan pada
kesusastraan modern. Jadi istilah “historis” tidak mengacu pada sastra lama
tetapi berkaitan dengan perubahan waktu – suatu permasalahan sejarah. Kadang –
kadang ekstrinsik hanya mengaitkan sastra dengan konteks sosialnya atau dengan
perkembangan sebelumnya saja.Tetapi kadang-kadang sasarannya lebih jauh ,
melacak sebab musabab pertumbuhan sastra, dari segi asal usulnya saja. Meskipun
demikian studi sebab-akibat tidak dapat menggantikan telaah, kritik dan
penilaian terhadap karya sastra. Antara sebab dan akibat sukar di tarik garis
lurus : hasil konkret dari sebab-sebab
ekstrinsik ini – yakni karya seni – selalu bersifat tak terduga.
Faktor-faktor
sejarah dan lingkungan memang bisa dianggap ikut membentuk karya sastra. Tetapi
permasalahan yang nyata baru terlihat kalau
kita menilai, membandingkan , dan memilah-milah setiap faktor yang di duga
menentukan karya seni.
Sejauh
mana faktor –faktor luar dianggap menentukan produksi sastra sastra dan sejauh
mana metode ekstrinsik dianggap mampu mengukur pengaruh luar tersebut, tergantung
dari pendekatan yang di pakai. Di antara sekian macam pendekatan ekstrinsik,
metode terbaik adalah yang mengaitkan karya sastra dengan latar belakang
keseluruhan. Selanjutnya kita perlu menimbang-nimbang faktor-faktor mana yang
paling penting, lalu mencari kaitan metode-metode yang ada dengan studi
ergosentrik, yakni studi yang terpusat pada karya sastra itu sendiri.
·
Sastra
Dan Biografi
.biogrfi
hanya bernilai sejauh memberi masukan tentang penciptaan karya sastra,biogrfi
dapay jg dianggap sebagai studi yang sistematis tentang fsikologi pengarang dan
proses kreatif,biogrfi jg bias berbentuk fakta biasa,hubungan karya dan hidup
pengarang tdk dapat dijelaskan dengan pertalian sebab-akibat yang
sederhana,biografi memiliki kerangka yang dapat membantu kita mempelajari
masalah pertumbuhan,kedewasaan,dan merosotnya kreativitas pengarang.
·
Sastra
dan Psikologi.
psikologi
pengarang dan proses kreatif sering dipakai dalam mempelajari sastra,tetapi
sebaiknya asal-usul dan proses
penciptaan sastra tdk dijadikan pegangan untuk memberikan penilaian.psikologi
dapat menjelaskan proses kreatif,meseperti metode pengarang banyak diperhatikan dalam fsikologi.juga
kebiasaan pengarang merevisi dan menulis kembali karyanya.proses kreatif
meliputi seluruh tahapan,mulai dari dorongan bawah sadar yang melahirkan karya
sastra sampai pada perbaikan terakhir yang dilakukan pengarang,proses kreativ
didasari dari inspirasi dan frase.
·
Sastra
dan Masyarakat.
Sastra
adalah institusi social yang memakai medium bahasa,sastra menyajikan
kehidupan,kehidupan sebagian besar terdri dari kenyataan social.sastra
mempunyai fungsi social atau mamfaat yang tidak sepenuhnya bersifat
pribadi,tetapi penelitian yang menyangkut sastra dan masyarakat biasanya
terlalu sempit dan menyentuh permasalahan dari luar sastra.sastra dikaitkan
dengan situasi tertentu,,atau dengan system politik,ekonomi,dan social
tertentu. Hubungan sastra dengan bahasa biasanya bertolak dari frase DE BONALD
bahwa sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat.kita mempunyai batasan sastra
dan batasan masyarakat yang luas,kita perlu mengacu bukan pada pengalaman
sejumlah ahli seni saja,melainkan pada pengalaman seluruh ummat
manusia.pendekatan yang umum dilakukan terhadap hubungan sastra sebagai dokumen
social,sebagai potret kenyataan social ini adalah pendekatan sistemtis yang
paling tua.
·
Sastra
dan Pemikiran.
sastra
sering dilihat sebagai suatu bentuk filsafat,atau sebagai pemikiran yang
terbungkus dalam bentuk khusus.jadi sastra dianalisis untuk mengungkapkan
pemikiran-pemikiran hebat.pada kesusastraahn lain, studi pengaruh pemikiran
pada karya satra mungkin lekata labih kaya lagi.interpretasi terhadaf teologi
dante tak terhitung jumlahnya.Rudolf Ungel ( dengan memakai pemikiran-pemikiran
dilthey)ia menyatakan bahawa sastra bukanlah filsafat yang diterjemahkan dalam
bentuk pencitraan dan sajak,melainkan expresi suatu sikap yang umum terhadaf
kehidupan.permasalahan masuknya
pemikiran dalam kesusast –traan baru muncul klw pemikiran mulai diwujudkan
dalam tekstur karya sastra.
v Studi sastra dengan Pendekatan
Intrinsik
Penelitian
sastra sewajarnya bertolak dari interpretasi dan analisis karya sastra adanya
karya sastra itu sendiri. Sebab bagaimananapun juga, kita tertarik untuk
membahas pengarang, lingkungan sosial, dan proses sastra, karena adanya karya
sastra. Tapi anehnya, sejarah sastra lebih banyak berurusan dengan latar
belakang . dibandingkan dengan penelitian- penelitian tentang latar belakang,
analisis mengenai karya sastra sangat sedikit.
·
Sastra
Dan Seni
Hubungan sastra dengan
seni rupa dan seni music sangat beragam dan rumit.penyair pasti mempunyai teori
dan selera tersendiri mengenai lukisan dan pelukisan , muncul pula sekelompok
ilmuwan sejarah seni ( Erwin Panofsky , Fritz Saxl, dan lain-lain) yang
mempelajari makna simbolik dan konseptual karya seni ( iconology) ,dan mereka
juga sering mempelajari kaitan seni dan sastra .Karya sastra sering
menghasilkan efek yang sama dengan efek sebuah lukisan atau menghasilkan efek
musical.Ada kalanya puisi menjadi “mirip pantun “, istilah “mirip pantun “
(sculpturesque ) hanya berfungsi sebagai metaphor yang kabur jika ditetapkan pada puisi,
misalnya puisi Landor atau Gautier atau
Heredia. Maksud istilah tadi : puisi itu menyampaikan kesan yang sama dengan
kesan yang ditampilkan sebuah puisi Yunani. Kesejajaran sastra dan seni sering
membuat orang merasa bahwa lukisan dan puisi tertentu menghasilkan suasana hati
(mood)yang sama .Salah satu pendekatan lain adalah dengan mencari maksud dan
teori seniman penciptanya. Pasti kita dapat menunjukkan kesamaan teori dan
formula di balik dua klasik atau romantic , pendekatan yang lebih bermanfaat
dari pendekatan melalui maksud pengarang adalah perbandingan karya seni
berdasarkan latar social dan budaya yang sama.Pendekatan utama untuk membandingkan beberapa cabang seni
adalah analisis objek seni yang kongkret.
·
Modus
keberadaan karya sastra
Sastra bertujuan untuk meningkat pemahaman dan aspirasi
terhadap teks.Tulisan-tulisan I.A. Richards dalam bukunya Practical Criticism
menunjukkan betapa banyak yang dapat dilakukakan melalui analisis kebiasaan
membaca, dan bagaimana pengajar yang
baik dapat memanfatkan pendekatan-pendekatan yang salah .karya sastra adalah
jumlah keseluruhan pengalaman masa lampau dan pengalaman yang munkin terjadi
.puisi hanya merupakan suatu penyebab potensial dari pengalaman . Batasan yang dikaitkan dengan alam pikiran cenderung
gagal karena tidak memperhitungkan .ciri-ciri normative puisi dann kemungkinan
salah interpretasi. Suatu peristiwa dalam karya sastra disampaikan sebagai
sesuatu yang “ dilihat “ atau “didengar”: misalnya hempasan pintu.Seseorang
tokoh dalam novel dapat dilihat melalui sifat-sifat “ luar” dan “dalam “. Akhirnya, Ingarden menyebut statum
“kualitas metafisik” (sifat sublime, tragis , mengerikan, dan suci), yang
disampaikan oleh karya sastra sebagai bahan perenungan. Ahli linguistik modern sudah menganalisis
bunyi potensial yang disebut fonem.untuk memecahkan masalah ini dengan baik,
kita harus menyelesaikan kontroversi antara nominalisme, dan realisme,
mentalisme, dan aliran behaviourisme.karya sastra bukan kenyataan empiris dalam
artian: ada dalam pikiran orang tertentu atau kelompok orang tertentu atau
kelompok orang tertentu. Sebaiknya, karya sastra juga bukan objek ideal yang
tidak dapat menjadi objek pengalaman, tetapi tidak sama dengan pengalaman.
Karya sastra berbeda dengan objek ideal seperti angka, karena karya sastra
hanya dapat dijangkau melalui bagian-bagian empirisnya (bagian fisik atau
bagian fisik potensial ) dari struktur, dari system bunyinya sedangkan segi
tiga angka dapat dipahami secara langsung.
·
Efoni,
Irama, Dan Mantra
Karya sastra adalah urutan bunyi yang menghasilkan makna
, ilmu irama dan mantra tidak dapat
mengandalkan pembacaan puisi . Ada dua macam unsur bunyi , yaitu unsur bunyi
yang melekat dan terkait. Unsur bunyi yang melekat misalnya: kekhasan bunyi a,
atau o, atau I dan p, terlepas dari kuantitasnya. Kualitas yang melekat ini
merupakan dasar untuk efek musical atau efoni, sedangkan unsure bunyi yang terikat yang merupakan dasar irama
dan mantra adalah titi nada, lama bunyi, tekanan, dan pengulangan.secara
estesis adalah fungsi mantra yang
menandai berhentinya setiap baris puisi.
·
Gaya
Dan Stilistika
Karya satra hanyalah
seleksi dari beberapa bagian dari suatu bahasa tertentu . F.W. bateson
mengemukakan bahwa sastra adalah bagian dari sejarah umum bahasa dan sangat
tergantung padanya. Dalam tesisnya dia berkata : pengaruh zaman pada sebuah
puisi tidak dapat dilihat dari penyairnya, tapi dari bahasa yang dipakainya.
Sitilisika tidak dapat diterapkan dengan baik tanpa dasar linguistic yang kuat,
karena salah satu perhatian utamanya adalah kontras system bahasa karya sastra
dengan penggunaan bahasa pada zamannya , manfaat stilistika yang sepenuhnya
bersifat estetis .
·
Citra,
Metafora, Simbol, Dan Mitos
Pencitraan adalah topic yang termasuk dalam bidang
psikologi dan studi sastra. Dalam psikologi, kata “citra” berarti reproduksi
mental, suatu ingatan masa lalu yang berarti reproduksi mental, suatu ingatan
masa lalu yang bersifat indriawi dan berdasarkan persepsi dan tidak selalu
bersifat visual.
·
Sifat Dan Ragam Fiksi Naratif
Teori
dan kritik sastra yang membahas novel jauh lebih sedikit dan lebih rendah
mutunya dibandingkan dengan teori dan kritik puisi. Puisi adalah bentuk sastra
yang paling awal , sedangkan prosa baru muncul kemudian. Karya sastra adalah
suatu seleksi kehidupan yang direncanakan dengan tujuan tertentu. Novel
berkembang dari dokumen-dokumen .Secara stilistika, novel menemukan pentingnya detil , dan bersifat
“mimesis” dalam arti yang sempit .
Sedangkan romansa merupakan kelanjutan dari epic dan romansa abad pertengahan.
Struktur naratif sebuah
drama, dongeng atau novel secara
tradisional disebut alur ( plot) , alur ( atau struktur naratif ) itu sendiri
terbentuk atas sejumlah struktur naratif yang lebih Kecil .
·
Genre Sastra
Teori genre adalah
suatu prinsip keteraturan : sastra dan sejarah sastra diklasifikasi tidakk berdasarkan waktu atau tempat.Genre harus diluhat sebagai
pengelompokan karya sastra, yang secara teoritis didasarkan pada bentuk luar
dan bentuk dalam .kita sekarang sadar pada perubahan gaya sastra yang saangat
cepat ada generasi sastra baru pada
setiap sepuluh tahun , bukan lima puluh
tahun lagi . Dalam puisi Amerika , ada zaman vers libre, zaman eliot, dan zaman
Auden.
·
Penilaian
Konsep tentang
kemurnian adalah salah satu unsure analisis. Yang menentukan suatu karya sastra
atau bukan sastra , bukanlah unsur-unsurnya, tetapi bagaimana unsur-unsur
itu disatukan dalam fungsi.karya sastra adalah sebuah objek estetis,yang
membangkitkan pengamatan estetis. Perbedaan yang dilihat adalah antara
penilaian yang terbuka dan penilaian tersirat istilah ini tidak boleh
disalahartikan sebagai penilaian sadar dan tidak sadar.
·
Sejarah
Sastra
Kebanyakan sejarah
sastra adalah sejarah sosial atau sejarah pemikiran dengan mengambil contoh
karya sastra,atau impresi dan penilaian atas beberapa karya sastra yang diatur
kurang lebih secara kronologis. sebuah karya sastra tidak akan bersifat tetap
sepanjang sejarah. Memang ada suatu identitas mendasar dari strukturnya yang
tetap sama sepanjang zaman. Tetapi struktur iuni bersifat dinamis. Struktur itu
berubah sepanjang sejara ketika melalui fikiran pembaca, kritikus, dan sesama
seniman.
Daftar Pustaka
Wellek Rene dan Austin Warren 1989,
Teori kesusastraan, PT.Gramedia Jakarta
ada simbol dan mitos nya kah mba
BalasHapus