Tugas Individu
SEJARAH
PENGKAJIAN BAHASA INDONESIA
“Pengaruh bahasa sansekerta terhadap bahasa
indonesia”
‘’’'
OLEH:
NAMA : Nurfadillah Yani
NIM :
F11112004
JURUSAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
Pengaruh Bahasa Sansekerta terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa Sanskerta (ejaan
tidak baku: "Sansekerta") adalah salah satu bahasa Indo-Eropa paling tua
yang masih dikenal dan sejarahnya termasuk yang terpanjang. Bahasa yang bisa
menandingi 'usia' bahasa ini dari rumpun bahasa Indo-Eropa hanya
bahasa Het. Kata Sanskerta, dalam
bahasa Sanskerta Saṃskṛtabhāsa artinya
adalah bahasa yang sempurna. Maksudnya, lawan dari bahasa Prakerta, atau
bahasa rakyat. Bahasa Sanskerta merupakan sebuah bahasa klasik India, sebuah bahasa liturgis dalam
agama Hindu, Buddhisme, dan Jainisme dan salah
satu dari 23 bahasa resmi India. Bahasa
ini juga memiliki status yang sama di Nepal.Posisinya
dalam kebudayaan Asia Selatan dan Asia Tenggara mirip
dengan posisi bahasa Latin dan Yunani di Eropa.
Bahasa Sanskerta berkembang menjadi banyak bahasa-bahasa modern di anakbenua India.
Bahasa ini muncul dalam bentuk pra-klasik sebagai
bahasa Weda. Yang terkandung dalam kitab Rgweda merupakan
fase yang tertua dan paling arkhais. Teks ini
ditarikhkan berasal dari kurang lebih 1700 SM dan bahasa Sanskerta Weda adalah bahasa Indo-Arya yang
paling tua ditemui dan salah satu anggota rumpun bahasa Indo-Eropa yang
tertua.
Khazanah sastra Sanskerta
mencakup puisi yang memiliki sebuah tradisi yang kaya, drama dan juga teks-teks
ilmiah, teknis, falsafi, dan agamis. Saat ini bahasa Sanskerta masih tetap
dipakai secara luas sebagai sebuah bahasa seremonial pada
upacara-upacara Hindu dalam bentuk stotra danmantra. Bahasa
Sanskerta yang diucapkan masih dipakai pada beberapa lembaga tradisional
di India dan bahkan ada beberapa usaha untuk menghidupkan kembali bahasa Sanskerta.
Kata sifat saṃskṛta- berarti
"berbudaya". Bahasa yang dirujuk sebagai saṃskṛtā vāk "bahasa
yang berbudaya" secara definisi sudah selalu merupakan bahasa yang
"tinggi", dipakai untuk keperluan agama dan keperluan ilmiah serta
bertentangan dengan bahasa yang dipakai oleh rakyat
jelata. Bahasa ini juga disebut deva-bhāṣā yang
artinya adalah "bahasa Dewata". Tata bahasa Sanskerta tertua yang
masih lestari ialah karangan Pāṇini dan
berjudulkan Aṣṭādhyāyī("Tata
Bahasa Delapan Bab") yang kurang lebih ditarikh berasal dari abad ke-5 SM. Tata
bahasa ini terutama merupakan tata bahasa normatif atau preskriptif yang
terutama mengatur cara pemakaian yang baku dan bukan deskriptif, meski tata
bahasa ini juga memuat bagian-bagian deskriptif terutama mengenai bentuk-bentuk
Weda yang sudah tidak dipakai lagi pada zaman Panini.
Bahasa Sanskerta termasuk
cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bersama
dengan bahasa Iran, bahasa Sanskerta termasuk
rumpun bahasa Indo-Iran dan dengan
ini bagian dari kelompok Satem bahasa-bahasa
Indo-Eropa, yang juga mencakup cabang Balto-Slavik.
Ketika
istilah bahasa Sanskerta muncul di India, bahasa ini tidaklah dipandang sebagai
sebuah bahasa yang berbeda dari bahasa-bahasa lainnya, namun terutama sebagai
bentuk halus atau berbudaya dalam berbicara. Pengetahuan akan bahasa Sanskerta
merupakan sebuah penanda kelas sosial dan bahasa ini terutama diajarkan kepada
anggota kasta-kasta tinggi, melalui analisis saksama para tatabahasawan
Sanskerta seperti Pāṇini.
Bahasa Sanskerta sebagai bahasa terpelajar di India berada di samping
bahasa-bahasa Prakreta yang merupakan bahasa rakyat dan akhirnya berkembang
menjadi bahasa-bahasa Indo-Arya modern (bahasa Hindi, bahasa Assam, bahasa Urdu, Bengali dan
seterusnya). Kebanyakan bahasa Dravida dari
India, meski merupakan bagian rumpun bahasa yang berbeda, mereka sangat
dipengaruhi bahasa Sanskerta, terutama dalam bentuk kata-kata pinjaman. Bahasa Kannada, Telugu dan Malayalam memiliki
jumlah kata pungut yang terbesar sementara bahasa Tamil memiliki
yang terendah. Pengaruh bahasa Sanskerta pada bahasa-bahasa ini dikenali dengan
wacana Tat Sama ("sama") dan Tat Bhava ("berakar").
Sementara itu bahasa Sanskerta sendiri juga mendapatkan pengaruh substratum bahasa
Dravida sejak masa sangat awal.
Perkembangan
bahasa Indonesia tidak lepas dari pengaruh bahasa sansekerta yang sangat lekat dengan sejarah bangsa
indonesia. Bahasa sansekerta sendiri mulai dikenal sejak zaman peradaban hindu
dan budha masuk ke wilayah ini berabad-abad lamanya dan berkembang seiring
dengan perkembangan yang terjadi pada kebudayaan india. Hal ini menjadikan
bahasa sansekerta menjadi bahasa pertama yang memberikan pengaruh terhadap
bahasa-bahasa di nusantara. Bahasa sansekerta sendiri merupakan bahasa yang
tinggi yang dipakai untuk keperluan agama dan keperluan ilmiah serta
bertentangan dengan bahasa yang dipakai oleh rakyat jelata. Itulah sebabnya di
India, pemahaman terhadap bahasa ini sebagai penanda kelas sosial karena hanya
diajarkan pada mereka yang berasal dari kasta- kasta tinggi. Bahasa ini
sebenarnya merupakan bahasa rumpun dari
bahasa Indo- Eropa paling tua. Disebut sebagai bahasa klasik India.
Bahasa
sansekerta masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama dan kebudayaan Hindu yang dibawa oleh
para pendetadari India dan daerah disekitarnya pada abad ke-5 M. Lamanya
kebudayaan dan agama Hindu serta bahasa Sansekerta di Indonesia tentunya banyak
kata bahasa ini yang diserap untuk memperkaya pembendaharaan bahasa Indonesia .
kata- kata tersebut umumnya berkaitan dengan agama, budaya, nama-nama yang bersifat
monumental, semboyan atau ajaran. Terdapat sekitar 800 kata dalam bahasa
Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta, baik diserap langsung
dari bahasa aslinya ataupun dari bahasa Jawa atau bahasa Jawa Kuno. Beberapa
contoh kata dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam bahasa sehari-
hari antara lain asmara (smara), biaya (vyaya) beda (bheda) atau baca (vaca).
Daftar Pustaka
http://www.anneahira.com/bahasa-sansekerta.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar